Cokelat membuat berat badan bertambah. Cokelat membuat wajah berjerawat. Inilah mitos tentang cokelat. Hal-hal ini membuat kita memasukkan cokelat ke dalam daftar makanan yang harus dipantang, terutama untuk yang sedang berdiet. Padahal mitos-mitos tersebut tidak benar adanya dan tidak terbukti kebenarannya. Berikut adalah fakta-fakta tentang cokelat.
- Untuk mendapatkan manfaat cokelat dan kokoa, makan cokelat jenis dark chocolate, yang 70%nya mengandung kokoa. Makin tinggi persentasenya, makin banyak manfaat yang dapat diambil.
- Perhatikan porsinya. Sebuah studi mendapati bahwa 30 kalori cokelat yang mengandung flavanol (konsentrat dari tumbuhan yang berfungsi sebagai antioksidan) dapat menurunkan tekanan darah. Cobalah Extra Dark dari Hershey yang mengandung 60% kokoa, dimana potongan 10 gramnya hanya mengandung 55 kalori.
- Jangan khawatir bila Anda menghabiskan sekotak cokelat seorang diri. Menurut American Diatetic Association, menikmati 500 kalori cokelat hanya akan menambah berat sekitar 56 gram.
- Biji kokoa mengandung antioksidan yang melawan inflamasi dari radikal bebas yang dapat membuat kulit memerah.
- Cokelat batangan 100 gram (yang mengandung sekitar 70-85% kokoa) berisi 80 mg kafein. Bandingkan dengan secangkir kopi yang mengandung substansi untuk menahan kantuk sejumlah 95 mg.
- Jika kolesterol Anda tinggi, biasanya Anda membatasi telur, daging, dan keju. Cokelat justru harus masuk dalam daftar makanan wajib Anda! Sebuah studi mendapati bahwa substansi dari bubuk kokoa yang mengandung antioksidan memberi kontribusi terhadap pengurangan kolesterol jahat (LDL), dan meningkatkan kolesterol baik (HDL).
- Cokelat justru mencegah plag dan gigi berlubang. Namun tentu tidak berarti Anda boleh tidak menggosok gigi sebelum tidur.
- Antioksidan dan mentega kokoa dalam cokelat membantu melembabkan dan mengembangkan sel-sel kulit yang sehat.